Membangun suatu sistem pendidikan yang baik berarti menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang mampu membentuk kepribadianย peserta didik.ย Dan kepribadian seseorang itu ditentukan oleh kualitasย dan kuantitasย pengalamanย belajarnya.ย Dengan demikianย kegiatan pendidikan yang baik menunyut konsekuensi agar terbentukย lingkunganย belajarย yang kondusif.ย Arena (area) belajar yang baikย secara sengaja direkayasaย sedemikian rupaย sehinggaย dapat membentukย pengetahuan, sikap keterampilan yang ditargetkan.ย Untuk membangun sekolah yang menggairahkan, maka seluruh proses kegiatan belajar mengajar mestilah dibangun dalam enam konsepย umum yaitu rabbaniyah, integratif, stimulatif, fasilitatif, inovatif dan motivatif.
- Rabbaniyah
Sejarah islam membuktikan bahwa generasi rabbani adalah generasi yang mampu menjadi ummat yang terbaik.ย Sebuah generasi rabbani akan menjadi solusi bagi umat dan zamannya.ย Seorang generasi rabbani adalah sekumpulanย orang yang sempurna iman dan takwanya.ย Al-Qurโanย surat Ali Imron ayat 79 menyatakan bahwa generasi rabbani senantiasa mengajarkan al kitab.
โ Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya al kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia :โHendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahkuย bukan penyembah Allahโ. Akan tetapi (dia berkata) : โ hendaklahย kamum menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan al kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinyaโ (Q.S. Ali Imron : 79).
Pribadi rabbani akan sangat dekat dengan Allah dalam kondisi apapunย baik dalam keadaan berdiri, duduk maupun dalam keadaan berbaring.ย Generasi rannabi akan mampu mengaplikasikanย nilai-nilai cinta kepada rosulnya dalamย tataran amal yang konkrit (Al-Qurโan berjalan).
Dalam prakteknya, kegiatan belajar mengajar di sebuah sekolah islamย terpadu hendaklah mengacu pada nilai-nilai rabbani.ย Aktivitas rabbaniyah hendaknya berlangsung terus menerusย selama proses pembelajaran.ย Bentuk aktivitas rabbaniyahย meliputi aplikasi dzikir, fikir, tadabur, dan aplikasi amal.ย Sebagai contoh ketikaย menjelaskan fenomena alamย seperti hujan, banjir, gempa bumi, energi danย sebagainya dikaitkanย dengan keagungan, kebesaran Allahย dan isyarat-isyarat dalam Al-qurโan dan hadist.ย Contoh lain ketika seorang guru ekonomi menjelaskanย tentang perdagangan maka dijelaskan juga aturanย dan nilai-nilai islamย yang berkenaan denganย adab dagang.
Dengan proses yang berlangsung demikian maka diharakan dapat mencetakย generasi yang memiliki seimbanganย dan penguasaan nilai-nilai kauniyah dan kauliyah.
- Integratif
Konsep umum pembelajaran yang kedua ialah integratif.ย Konsep integratif dapat berarti bahwaย dalam proses pembelajaranย memadukan secara utuh ranah kognitif, afektif, dan konatif.ย Konsekuensinya, kegiatan belajar harus menstimulasiย ketiga ranah tersebut dengan menggunkan berbagai pendekatan,ย metode dan sarana belajar.ย Belajar tidak hanya berlaku pada pembahasan konsep-konsepย dan teori belaka.ย Setiap pokok bahasannya ย serta membimbing merekaย untuk masukย pada aplikasinya.
Oleh karena itu pendekatan yang dilakukanย mesti;ah berbasis studen active learning.ย Siswa mesti dirangsang untuk terlibat aktif dalam setiap aktivitasย dan guru lebih padaย fungsi fasilitatorย dan motivator.ย Dalam konteks ini, belajat melaui pengalamanย (experiental learning)ย menjadi suatu pendekatanย yang sangat perlu mendapat perhatian dari pengelola sekolah.ย Dengan pendekatan yang sangat perluย mendapat perhatianย dari pengelola sekolah.ย Dengan pendekatan langsung pada praktek yang memberikanย pengalaman nyata padaย anak didik tentang pokok bahasan.ย Experientalย learning juga akanย menumbuhkan semangatย dan motivasi belajarย yang tinggi karena suasana menyenangkan dan menantang akan selalu mereka dapatkan.
Selain itu, konsep integratif juga menuntut agarย dalam pembelajaran seseorangย guru memperhatikanย potensi kecerdasanย yang dimiliki murid-muridnya.ย Proses pembelajaran integratifย menuntut guru untukย melibatkanย berbagai dimensiย kecerdasan manusia.ย Dengan deminian maka dalam proses pembelajaran dapatย mengoptimalkan ย potensiย kecerdasanย yang menonjolย pada seorang siswa serta mengembangkan potensi kecerdasan lainnya.ย Beberapa pendekatan yang dapat dikembangkanย untuk memicu seluruhย sisi intelegensia antara lain dengan menggunakan model โ case study, project, service learning, thematic learning, dan perpormance learning.
- Stimulatif
Kegiatan belajar yang efektif haruslah mampuย memberikan stimulasi yang optimal kepada peserta didik.ย Memberi stimulasi yang optimalย sebaiknya menyesuaikan diriย dengan bagaimanaย sifat-sifat dan gaya koggnitif bekerja,ย dalam hal ini psikologi kognitifย dapat memberikanย sumbangan yang berartiย dalam upaya mengoptimalkanย kemampuanย daya serap anak dalam kontek belajar. Kerja memori sangat mempengaruhiย performance seorang anak dalam menyelesaikan tugas-tuganyaย yang melibatkanย kemampuan problemย solving, reasoning, penyerapan perbendaharaanย kata baru,ย dan reading comprehension.
- Fasilitatif
Kegiatan belajar mengajarย harus mampu meyediakan seluas-luasnyaย sumber dan media belajar.ย Belajar tidak hanya terpaku pada ruang kelas dan sumber belajar tradisional.ย Sumber dan media belajar haruslah diperluas tidak hanya dilingkunganย sekolah namun juga dilingkunganย alam sekitarnya, masyarakat, instansi/lembaga, keluarga, mesjid, pasar, tokoh dan lain sebagainya.ย Berbagai kegiatan informal jugaย dijadikan media bagi proses belajar mereka, seperti : dalamย hal berpakaian, aktivitas makan dan jajan, aktivitasย ibadah, aktivitas kebersihan, aktivitas sosial.ย Dengan memperluas sumber dan media belajar,ย maka peserta didik akan mendapatkanย pengalaman yang membentuk kepribadian.
- Inovatif
Materi pelajaran sangatlah variatif jenis dan sifatnya.ย Sebagai contoh dalam pembelajaran sains ada yang bersifat teoritis ada juga yang bersifat praktek.ย Yang bersifat teoritis dan praktekย masing-masing memiliki gradasinya sendiri-sendiri.ย Oleh karena itu sangatlah tidak mungkin sebuah model dan metode pembelajaran berlaku sama untuk semua pokok bahasan.ย Dengan demikian maka guru dituntut untukย dapat kreatif dan inovatif dalamย pengembangan metode dan media pembelajaran.
Dalam sebuah inovasi pembelajaran, sebuah inovasi hendaklahย mengarahkan desain pembelajaran untuk selalu bervariatif dan dinamis.ย Dalam membuat inovasi pembelajaran guru dituntut untukย menemukan dan menuangkan ide-ide baru tentangย model pembelajaranย yang dibingkai dengan nilai-nilai islam.ย Sejalan dengan hal tersebut berbagai kegiatan belajar mengajarย perlu didesainย untuk menciptakanย memlihara konsentrasi dan ketertarikan belajar siswa.ย Proses inovasi pembelajaran. Misalnyaย dimulai dari beragam langkah pembelajaran, media belajar atau evaluasi.
Istilah inovasi tiada henti sangat relevan dengan yang telah digunakan perlu dievaluasi keefektifannya.ย Apabila dirasa belum efektif,ย maka perluย terus menerus diupayakanย kebaikannya sehingga akan terkumpulย banyak metode pembelajaranย efektif.ย Metode-metode tesebut dapat di share dengan guru lain atau menjadi koleksi untuk digunakan pada masa-masa yang akan datang.ย Disisi lain,ย apabila sebuah metode pembelajaran telah terbukti efektif, maka seorang guruย inovatif akan terus berupayaย mencari metode baru untuk diterapkan dalam pokok bahasanย yang berbeda atau pokok bahasanย yang sama untuk dilihat tingkat keefektifannya.
- Motivatif
Kegiatan belajar mengajar harus mampu membangkitkan motivasi berprestasiย pada peserta didik.ย Dengan tumbuhnya need aghievement pada setiap siswa, maka dia akan selaluย menjadikan seluruh aktivitasnya untuk meraih prestasi.ย Untuk dapat membangkitkanย kebutuhan untuk selaluย meraih prestasi,ย maka setiap pengalaman belajar anak haruslah dirasakan sebagai suatu pengalamanย yang menyenangkan sekaligus menantang.
Kegiatan belajar mengajar harus dirancang sedemikian rupa sehngga terjadi proses yang interaktif antara peserta didikย dengan sumber dan media belajar.ย Disinilah pentingnya kemampuan guru untukย membuat suasana dan cara belajarย dengan menggunakan berbagai pendekatan yang atraktif, yang pada dasarnya adalah merangsangย seluruh indera peserta didik dan memanipulasi ranah kognitif, afektif, serta konatif sekaligus.
Berbagai pendekatan atraktif antara lain : simulasi, role playing, eksperimen, eksplorasi,observasi, kompetisi, kooperasi (team work), proyek, brainstorming, diskusi dan seminar, lokakarya.ย Semua metode dapat diterapkanย dengan menggununakanย problem solving basedย ย learning, research based learning.ย Sebaliknya, kegiatan belajar mengajat yang mengandalkan stimulasi kognitif cenderung akan membosankan , dan potensial mengancam runtuhnya need of achievementย pada peserta didik.ย Apalagi bila muatanย kurikulum terasa berat, sehingga belajar menjadi suatu beban yang melelahkan dan menjemukan.
Lingkungan belajar yang motivatif juga harus memunculkan iklim sekolah yang sehat yang ditandai dengan polaย interaksi dan pergaulanย yang hangat bersahabat antara seluruh tenaga pendidik dengan anak didik tanpa kehilanganย dan kewibawaan mereka.