Fun Writing #2

Fun Writing merupakan salah satu kegiatan literasi di SMP Islam Ar Rahmah Jakarta yang rutin diselenggarakan setiap 1 bulan sekali, tepatnya di pekan ke 4, setiap hari Kamis. Fun Writing adalah kegiatan pembiasaan menulis dengan tema yang telah ditentukan sebelumnya. Pada kondisi pasca pandemi seperti sekarang ini, kegiatan Fun Writing dialihkan secara luring. Murid SMP Islam Ar Rahmah Jakarta menuliskan Fun Writing melalui media Mr. Words yang tersedia di masing-masing akun Microsoft Teams.

Kegiatan Fun Writing ke-2 ini yang diselenggarakan pada hari Kamis, 24 November 2022 mengusung tema “Puisi untuk Sang Pelita”. Tema ini dipilih untuk menguatkan kesadaran murid tentang pentingnya meniru keteladanan dari seorang guru. Kegiatan ini dilakukan pukul 07.00 s.d. 07.30 WIB di kelas masing-masing, dengan didampingi oleh para Wali kelas.

Murid SMP Islam Ar Rahmah Jakarta diminta untuk membaca artikel atau buku tentang keteladanan seorang guru. Beberapa murid membaca artikel Uwais Al-Qarni;  pemuda yang tidak terkenal, miskin, dan memiliki penyakit kulit. Tak ada orang yang mengenalnya bahkan namanya pun tak pernah dikenal. Namun ia merupakan pemuda yang pernah disebut oleh Rasulullah SAW sebagai pemuda yang sangat dicintai oleh Allah dan terkenal di langit karena sifat bakti dan taat terhadap madrasah pertamanya yaitu ibunya sendiri. Selain belajar mengemukakan isi hati dan beropini melalui kata-kata yang indah, diharapkan kegiatan Fun Writing ini dapat menjadi sarana untuk memperbanyak rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT berupa seorang guru yang alim dan saleh. Seperti yang dikemukakan oleh Riziq Yaoumi, kelas 8.1 Umar “Saya bersyukur dan berterima kasih atas ilmu dan bimbingan yang telah diberikan kepada kami. Melalui puisi ini saya dapat mencurahkan rasa sayang dan bangga terhadap guruku.”

Tema yang diangkat dalam kegiatan Fun Writing sendiri dipilih sedemikian rupa agar para murid mendapatkan insight disetiap tema yang diberikan. Semoga dengan adanya  kegiatan Fun Writing ini murid SMPIT Al Haraki dapat turut andil dalam merealisasikan nilai-nilai positif dan lebih produktif dalam membaca dan berkarya.

Barakallahu Fiikum

 

FUN WRITING #1

Fun Writing merupakan salah satu kegiatan literasi di SMP Islam Ar Rahmah Jakarta yang rutin diselenggarakan setiap 1 bulan sekali, tepatnya di pekan ke 4, setiap hari Kamis. Fun Writing adalah kegiatan pembiasaan menulis dengan tema yang telah ditentukan sebelumnya. Pada kondisi pasca pandemi seperti sekarang ini, kegiatan Fun Writing dialihkan secara luring. Murid SMP Islam Ar Rahmah Jakarta menuliskan Fun Writing melalui media Mr. Words yang tersedia di masing-masing akun Microsoft Teams.

Pada kegiatan Fun Writing ke-1 ini yang diselenggarakan pada hari Kamis, 25 Agustus 2022 mengusung tema “Memahami Isi Hati dari Sebuah Buku”. Tema ini dipilih untuk mempromosikan kesadaran akan keanekaragaman bahasa dan budaya serta untuk mengaktualisasikan isi hati yang terkandung dalam setiap buku.

Murid SMP Islam Ar Rahmah Jakarta diminta untuk menceritakan mengenai unsur intriksik, kelebihan, dan kekurangan dalam setiap buku yang dibaca. Selain belajar mengemukakan pendapat dan beropini melalui tulisan, diharapkan kegiatan Fun Writing ini dapat menjadi sarana untuk berpikir kritis dan menambah wawasan, seperti yang dikemukakan oleh Aruna Prastyanatha, kelas 7.1 Ustman “Saya senang SMP Islam Ar Rahmah Jakarta mengadakan kegiatan Fun Writing karena dapat belajar berpendapat dan diperkenalkan dengan berbagai norma agama dalam setiap buku yang dibaca.”

Tema yang diangkat dalam kegiatan Fun Writing sendiri dipilih sedemikian rupa agar para murid mendapatkan insight disetiap tema yang diberikan. Semoga dengan adanya  kegiatan Fun Writing ini murid SMPIT Al Haraki dapat turut andil dalam merealisasikan nilai-nilai positif dan mengenal budaya seluruh Indonesia dari buku yang dibaca.

Open House SMP Islam Ar Rahmah Jakarta

Open House SMP Islam Ar Rahmah Jakarta

Open House SMP Islam Ar Rahmah Jakarta

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, Puji Syukur kehadirat Allah Yang Maha Rahman & Maha Rahim atas berdirinya SMP Islam Ar Rahmah Jakarta, yaitu Lembaga yang bermanhaj Ahlussunnah Wal Jama’ah yang berpijak pada Al Qur’an & As Sunnah.

SMP Islam Ar Rahmah Jakarta bernaung dibawah Yayasan Abu Fachry, InsyaAllah akan mendidik anak-anak yang sudah memasuki usia aqil baligh, agar memiliki rasa tanggung jawab kepada Rabb Nya & memiliki akhlak yang mulia sesuai tuntunan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam & mampu mengembangkan potensi dirinya serta mampu mengembangkan potensi zaman

Pendidikan pada anak-anak yang memasuki usia aqil baligh sangatlah penting & menjadi tanggung jawab kita semua sebagai orangtua.

Karakteristik Sekolah Islam

Karakteristik Sekolah Islam

  1. Menjadikan islam sebagai landasam filosofis.
  2. Mengintegrasikan  nilai islam ke dalam bangunan kurikulum.
  3. Menerapkan dan mengembangkan metode pembelajaran  untuk mengoptimalisasi proses belajar mengajar.
  4. Mengedepankan  qudwah hasanah dalam membentuk  karakter peserta didik.
  5. Menumbuhkan biah solihah dalam iklim  dan lingkungan sekolah : menumbuhkan kemaslahatan  dan meniadakan kemaksiatan  dan kemungkaran.
  6. Melibatkan  peran serta  orang tua dan masyarakat  dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan.
  7. Mengutamakan nilai ukhuwah dalam semua interaksi antar warga sekolah.
  8. Membagun budaya rawat, resik, runut, rapi, sehat dan asri.
  9. Menjamin seluruh proses kegiatan  sekolah untuk selalu berorientasi  pada mutu.
  10. Menumbuhkan budaya profesionalisme yang tinggi dikalangan  tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

Konsep Pendidikan yang Diterapkan Sekolah Islam

Konsep Pendidikan yang Diterapkan Sekolah Islam

Membangun suatu sistem pendidikan yang baik berarti menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang mampu membentuk kepribadian  peserta didik.  Dan kepribadian seseorang itu ditentukan oleh kualitas  dan kuantitas  pengalaman  belajarnya.  Dengan demikian  kegiatan pendidikan yang baik menunyut konsekuensi agar terbentuk  lingkungan  belajar  yang kondusif.  Arena (area) belajar yang baik  secara sengaja direkayasa  sedemikian rupa  sehingga  dapat membentuk  pengetahuan, sikap keterampilan yang ditargetkan.  Untuk membangun sekolah yang menggairahkan, maka seluruh proses kegiatan belajar mengajar mestilah dibangun dalam enam konsep  umum yaitu rabbaniyah, integratif, stimulatif, fasilitatif, inovatif dan motivatif.

  1. Rabbaniyah

Sejarah islam membuktikan bahwa generasi rabbani adalah generasi yang mampu menjadi ummat yang terbaik.  Sebuah generasi rabbani akan menjadi solusi bagi umat dan zamannya.  Seorang generasi rabbani adalah sekumpulan  orang yang sempurna iman dan takwanya.  Al-Qur’an  surat Ali Imron ayat 79 menyatakan bahwa generasi rabbani senantiasa mengajarkan al kitab.

” Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya al kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia :”Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku  bukan penyembah Allah”. Akan tetapi (dia berkata) : ” hendaklah  kamum menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan al kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya” (Q.S. Ali Imron : 79).

Pribadi rabbani akan sangat dekat dengan Allah dalam kondisi apapun  baik dalam keadaan berdiri, duduk maupun dalam keadaan berbaring.  Generasi rannabi akan mampu mengaplikasikan  nilai-nilai cinta kepada rosulnya dalam  tataran amal yang konkrit (Al-Qur’an berjalan).

Dalam prakteknya, kegiatan belajar mengajar di sebuah sekolah islam  terpadu hendaklah mengacu pada nilai-nilai rabbani.  Aktivitas rabbaniyah hendaknya berlangsung terus menerus  selama proses pembelajaran.  Bentuk aktivitas rabbaniyah  meliputi aplikasi dzikir, fikir, tadabur, dan aplikasi amal.  Sebagai contoh ketika  menjelaskan fenomena alam  seperti hujan, banjir, gempa bumi, energi dan  sebagainya dikaitkan  dengan keagungan, kebesaran Allah  dan isyarat-isyarat dalam Al-qur’an dan hadist.  Contoh lain ketika seorang guru ekonomi menjelaskan  tentang perdagangan maka dijelaskan juga aturan  dan nilai-nilai islam  yang berkenaan dengan  adab dagang.

Dengan proses yang berlangsung demikian maka diharakan dapat mencetak  generasi yang memiliki seimbangan  dan penguasaan nilai-nilai kauniyah dan kauliyah.

  1. Integratif

Konsep umum pembelajaran yang kedua ialah integratif.  Konsep integratif dapat berarti bahwa  dalam proses pembelajaran  memadukan secara utuh ranah kognitif, afektif, dan konatif.  Konsekuensinya, kegiatan belajar harus menstimulasi  ketiga ranah tersebut dengan menggunkan berbagai pendekatan,  metode dan sarana belajar.  Belajar tidak hanya berlaku pada pembahasan konsep-konsep  dan teori belaka.  Setiap pokok bahasannya  serta membimbing mereka  untuk masuk  pada aplikasinya.

Oleh karena itu pendekatan yang dilakukan  mesti;ah berbasis studen active learning.  Siswa mesti dirangsang untuk terlibat aktif dalam setiap aktivitas  dan guru lebih pada  fungsi fasilitator  dan motivator.  Dalam konteks ini, belajat melaui pengalaman  (experiental learning)  menjadi suatu pendekatan  yang sangat perlu mendapat perhatian dari pengelola sekolah.  Dengan pendekatan yang sangat perlu  mendapat perhatian  dari pengelola sekolah.  Dengan pendekatan langsung pada praktek yang memberikan  pengalaman nyata pada  anak didik tentang pokok bahasan.  Experiental  learning juga akan  menumbuhkan semangat  dan motivasi belajar  yang tinggi karena suasana menyenangkan dan menantang akan selalu mereka dapatkan.

Selain itu, konsep integratif juga menuntut agar  dalam pembelajaran seseorang  guru memperhatikan  potensi kecerdasan  yang dimiliki murid-muridnya.  Proses pembelajaran integratif  menuntut guru untuk  melibatkan  berbagai dimensi  kecerdasan manusia.  Dengan deminian maka dalam proses pembelajaran dapat  mengoptimalkan  potensi  kecerdasan  yang menonjol  pada seorang siswa serta mengembangkan potensi kecerdasan lainnya.  Beberapa pendekatan yang dapat dikembangkan  untuk memicu seluruh  sisi intelegensia antara lain dengan menggunakan model ” case study, project, service learning, thematic learning, dan perpormance learning.

  1. Stimulatif

Kegiatan belajar yang efektif haruslah mampu  memberikan stimulasi yang optimal kepada peserta didik.  Memberi stimulasi yang optimal  sebaiknya menyesuaikan diri  dengan bagaimana  sifat-sifat dan gaya koggnitif bekerja,  dalam hal ini psikologi kognitif  dapat memberikan  sumbangan yang berarti  dalam upaya mengoptimalkan  kemampuan  daya serap anak dalam kontek belajar. Kerja memori sangat mempengaruhi  performance seorang anak dalam menyelesaikan tugas-tuganya  yang melibatkan  kemampuan problem  solving, reasoning, penyerapan perbendaharaan  kata baru,  dan reading comprehension.

  1. Fasilitatif

Kegiatan belajar mengajar  harus mampu meyediakan seluas-luasnya  sumber dan media belajar.  Belajar tidak hanya terpaku pada ruang kelas dan sumber belajar tradisional.  Sumber dan media belajar haruslah diperluas tidak hanya dilingkungan  sekolah namun juga dilingkungan  alam sekitarnya, masyarakat, instansi/lembaga, keluarga, mesjid, pasar, tokoh dan lain sebagainya.  Berbagai kegiatan informal juga  dijadikan media bagi proses belajar mereka, seperti : dalam  hal berpakaian, aktivitas makan dan jajan, aktivitas  ibadah, aktivitas kebersihan, aktivitas sosial.  Dengan memperluas sumber dan media belajar,  maka peserta didik akan mendapatkan  pengalaman yang membentuk kepribadian.

  1. Inovatif

Materi pelajaran sangatlah variatif jenis dan sifatnya.  Sebagai contoh dalam pembelajaran sains ada yang bersifat teoritis ada juga yang bersifat praktek.  Yang bersifat teoritis dan praktek  masing-masing memiliki gradasinya sendiri-sendiri.  Oleh karena itu sangatlah tidak mungkin sebuah model dan metode pembelajaran berlaku sama untuk semua pokok bahasan.  Dengan demikian maka guru dituntut untuk  dapat kreatif dan inovatif dalam  pengembangan metode dan media pembelajaran.

Dalam sebuah inovasi pembelajaran, sebuah inovasi hendaklah  mengarahkan desain pembelajaran untuk selalu bervariatif dan dinamis.  Dalam membuat inovasi pembelajaran guru dituntut untuk  menemukan dan menuangkan ide-ide baru tentang  model pembelajaran  yang dibingkai dengan nilai-nilai islam.  Sejalan dengan hal tersebut berbagai kegiatan belajar mengajar  perlu didesain  untuk menciptakan  memlihara konsentrasi dan ketertarikan belajar siswa.  Proses inovasi pembelajaran. Misalnya  dimulai dari beragam langkah pembelajaran, media belajar atau evaluasi.

Istilah inovasi tiada henti sangat relevan dengan yang telah digunakan perlu dievaluasi keefektifannya.  Apabila dirasa belum efektif,  maka perlu  terus menerus diupayakan  kebaikannya sehingga akan terkumpul  banyak metode pembelajaran  efektif.  Metode-metode tesebut dapat di share dengan guru lain atau menjadi koleksi untuk digunakan pada masa-masa yang akan datang.  Disisi lain,  apabila sebuah metode pembelajaran telah terbukti efektif, maka seorang guru  inovatif akan terus berupaya  mencari metode baru untuk diterapkan dalam pokok bahasan  yang berbeda atau pokok bahasan  yang sama untuk dilihat tingkat keefektifannya.

  1. Motivatif

Kegiatan belajar mengajar harus mampu membangkitkan motivasi berprestasi  pada peserta didik.  Dengan tumbuhnya need aghievement pada setiap siswa, maka dia akan selalu  menjadikan seluruh aktivitasnya untuk meraih prestasi.  Untuk dapat membangkitkan  kebutuhan untuk selalu  meraih prestasi,  maka setiap pengalaman belajar anak haruslah dirasakan sebagai suatu pengalaman  yang menyenangkan sekaligus menantang.

Kegiatan belajar mengajar harus dirancang sedemikian rupa sehngga terjadi proses yang interaktif antara peserta didik  dengan sumber dan media belajar.  Disinilah pentingnya kemampuan guru untuk  membuat suasana dan cara belajar  dengan menggunakan berbagai pendekatan yang atraktif, yang pada dasarnya adalah merangsang  seluruh indera peserta didik dan memanipulasi ranah kognitif, afektif, serta konatif sekaligus.

Berbagai pendekatan atraktif antara lain : simulasi, role playing, eksperimen, eksplorasi,observasi, kompetisi, kooperasi (team work), proyek, brainstorming, diskusi dan seminar, lokakarya.  Semua metode dapat diterapkan  dengan menggununakan  problem solving based   learning, research based learning.  Sebaliknya, kegiatan belajar mengajat yang mengandalkan stimulasi kognitif cenderung akan membosankan , dan potensial mengancam runtuhnya need of achievement  pada peserta didik.  Apalagi bila muatan  kurikulum terasa berat, sehingga belajar menjadi suatu beban yang melelahkan dan menjemukan.

Lingkungan belajar yang motivatif juga harus memunculkan iklim sekolah yang sehat yang ditandai dengan pola  interaksi dan pergaulan  yang hangat bersahabat antara seluruh tenaga pendidik dengan anak didik tanpa kehilangan  dan kewibawaan mereka.

Kelebihan Sekolah Islam

Kelebihan Sekolah Islam

  1. Fasilitas Lengkap

Sekolah IT biasanya menyediakan fasilitas sekolah yang lengkap. Fasilitas yang disediakan sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan belajar dan mengajar.

  1. Bisa Full Day

Banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah IT karena sekolah ini bisa full day. Jadi, orang tua yang bekerja bisa dengan tenang menitipkan anaknya di sekolah full day.

  1. Bekal Ilmu Agama Yang Kuat

Di sekolah IT, anak akan mendapatkan bekal ilmu agama Islam yang kuat. Tidak hanya diberikan ilmu pengetahuan tapi mereka juga akan menerima ilmu agama Islam yang lengkap.

  1. Memupuk Kebiasaan Baik

Sekolah IT tidak hanya mengutamakan ilmu pengetahuan tapi juga akhlak. Anak-anak di sekolah IT akan dididik berdasarkan ilmu agama Islam untuk membentuk kebiasaan dan akhlak yang baik.

  1. Banyak Kegiatan Positif

Banyak sekali jenis kegiatan positif yang ada di sekolah IT. Tak hanya belajar di kelas, anak-anak juga bisa ikut aneka jenis kegiatan positif dan menyenangkan di luar kelas.

Untuk info lebih lanjut dapat di akses melalui www.smpislamarrahmahjakarta.sch.id

Mengapa Harus Memilih Sekolah Berbasis Islam ?

Mengapa Harus Memilih Sekolah Berbasis Islam ?

Menjelang tahun ajaran baru, menjadi momen penuh kegalauan bagi orangtua. Bagaimana tidak, orangtua akan dihadapkan dengan berbagai macam pilihan sekolah yang baik bagi anaknya. Tahukah bahwa ternyata sekolah berbasis Islam memiliki keunggulan yang lebih. Itu kenapa banyak sekali orangtua yang lebih memilih sekolah yang berbasis Islam dengan berbagai alasan.

Pada jaman sekarang banyak orang tua lebih hati-hati utamanya saat memilih sekolah untuk buah hati mereka. Tentunya hal ini sangatlah wajar mengingat demi kesuksesan anak mereka kelak nanti. Di Indonesia tentunya banyak berdiri sekolah, mulai dari sekolah biasa dan ada pula yang menawarkan beberapa keunggulan mulai dari fasilitas, program unggulan, ekstrakurikuler dan masih banyak yang lainnya.

Salah satu pilihan orang tua saat ini, ialah dengan memasukan anak mereka ke lembaga pendidikan yang berbasis agama. Tentu ada beberapa alasan yang menyebabkan mereka cenderung untuk memilih sekolah yang berlandaskan islam. Berikut ini beberapa alasan mengapa orang tua lebih memilih sekolah berbasis islam yang dikutip dari edupost.com

Anak investasi dunia akhirat.

Investasi adalah suatu usaha yang membutuhkan modal sampai akhirnya kita akan menuaikan hasilnya di akhir. Maka buat tidak ada kata mubazir untuk anak, orangtua rela bekerja keras untuk menyekolahkan di sekolah yang relatif mahal menurut orang, tapi hasilnya untuk dunia akhirat.

Pelajaran Agama yang Lebih Intensif.

Kalau belajar di sekolah umum, pelajaran agamanya tidak banyak. Paling 2 jam setiap minggunya. Bandingkan dengan sekolah terpadu. Untuk pelajaran agamanya mungkin sama, yakni 2 jam. Tapi banyak pelajaran yang terkait dengan agama, misal: mengaji, menulis Arab, hafalan doa, belajar sejarah agama, shalat Dhuha jamaah dan lainnya.

Dilatih Berahlaqul Karimah

Salah satu alasan yang penting dari memilih sekolah berbasis Islami adalah adanya pelatihan tingkah laku dan budi pekerti menurut tuntunan agama. Sejak masuk ke gerbang sekolah sampai nantinya pulang sekolah, anak-anakdilatih untuk berlaku sesuai tuntunan agama. Misal, murid datang ke sekolah disambut oleh guru dan kita menyalami dengan mencium tangan secara takzim para guru, lalu nanti shalat Dhuha jamaah. Juga ikrar sebelum masuk kelas yang sebagian adalah doa sebelum belajar. Masuk kamar mandi berdoa, mau masuk masjid berdoa, dan lainnya.

Dipenuhi Kegiatan Tambahan yang Positif.

Mereka memiliki jam khusus untuk membaca dan menulis. Mereka diminta untuk membaca buku-buku umum selain buku pelajaran. Bisa buku pribadi yang dibawa dari rumah atau pinjam dari perpustakaan. Lalu mereka diajari dan diminta untuk menulis. Dua kegiatan ini, membaca dan menulis, adalah positif dan berguna untuk pendidikan. Bahkan secara giliran, guru kelas akan mengajak seluruh siswanya ke perpustakaan untuk membaca bareng di sana.

Perhatian Eksklusif dari Guru.

Karena masa belajar yang lama, maka para guru akan lebih kenal dan dekat dengan siswa-siswanya. Sehingga mereka tahu apa yang menjadi kendala seorang siswa dalam belajar. Dia juga tahu kelebihan, kekurangan, bakat dan minat siswa. Dengan perhatian yang lebih, maka harapannya siswa bisa lebih berprestasi.

Untuk info lebih lanjut dapat di akses melalui www.smpislam.ar-rahmah.sch.id

Kualitas Pendidikan islam untuk generasi muda yang baik seperti apa ?

Kualitas Pendidikan islam untuk generasi muda yang baik seperti apa ?

Pendidikan bertujuan untuk membentuk suatu perilaku yang baik pada generasi muda muslim, yang berdasarkan dengan aqidah Islam serta ketauhidannya kepada Allah swt., bergaul dengan teman yang mempunyai akhlak yang baik pula, memperdalam gama dengan berbagai cara, misalnya saja mempelajari hadits-hadits yang berkaitan dengan hukum-hukum Islam agar pengetahuannya bertambah semakin luas.

Melalui pendidikan dan pengajaran, berdampak pada akhlak yang baik. Apabila seseorang yang pada awalnya belum begitu mengetahui tentang ilmu agama, kemudian ia mempunyai niat untuk memperdalam ilmu agamanya dengan cara menuntut ilmu di sekolahan yang berbasis agama, maka dengan seiring berjalannya waktu ia akan mengerti tentang ilmu agama. Pendidikan islam yang masih sangat minim dalam menerapkan visi dan misinya seharusnya meningkatkan upaya-upaya yang berhubungan dengan visi misi tersebut. Atau mungkin para guru lebih memperhatikan peraturan-peraturan dan memberi sangsi apabila ada siswa yang melanggar. Selain itu para guru juga menganjurkan kepada siswanya untuk berpakaian sopan selayaknya tuntunan agama Islam yang harus menutup aurotnya khususnya bagi putri.

Para siswa juga perlu untuk diajari tentang bagaimana baca tulis Al-quran secara benar dan dijelaskan pula makna dari setiap ayat Al-Quran, dengan tujuan supaya siswa tidak menghiraukan kitabnya sendiri. Dalam hal ini peran generasi muda adalah selalu memperhatikan cara-cara mendidik siswa yang benar menurut ajaran agama Islam dan dapat diterima secara utuh oleh siswa serta ajaran tersebut dapat direalisasikan secara langsung karena telah mendarah daging dan tertanam dalam jiwa para siswa.

Manfaat pendidikan agama Islam utuk masa depan ada banyak sekali, khususnya apabila sudah berkeluarga, pendidikan tersebut berperan sebagai pengetahuan untuk mendidik diri sendiri dan keluarganya kelak, dalam bermasyarakat, dan juga sebagai perisai untuk cobaan-cobaan perkembangan zaman yang semakin beraneka ragam. Semua itu tidak akan berjalan lancar apabila tidak ada kekuatan iman yang mendasar pada diri generasi muda.

Maka untuk itu pentingnya pendidikan agama Islam pada generasi muda ialah untuk mewujudkan cita-cita masyarakat Islam yang sesuai dengan perintah Allah swt. dan menanamkan Akhlakul Karimah sebagai bekal menuju jalan yang telah disiapkan oleh allah swt. untuk hamba-hambanya yang mau dengan ikhlas belajar sesuai dengan ajaran Islamyang baik dan benar.

Di SMP ISLAM AR RAHMAH JAKARTA menjamin kualitas murid yang:

1.Berkepribadian Islam (Shaleh)

  • Melaksanakan shalat wajib dengan benar, tanggung jawab & penuh kesadaran.
  • Gemar membaca Al Qur’an dengan tartil & hafal 3 Juz (Produktif)

2. Cerdas (‘Alim)

  • Nilai akademis rata –rata 7,5
  • Gemar membaca & mencari informasi

3. Mandiri

  • Menguasai keterampilan dasar (life skills) sehari – hari sesuai tingkat usia
  • Percaya diri & dapat menyelesaikan masalah

Untuk info lebih lanjut dapat di akses melalui www.smpislam.ar-rahmah.sch.id

Solusi Pendidikan Anak Dari Sekolah Sunnah Di Jakarta Timur

Solusi Pendidikan Anak Dari Sekolah Sunnah Di Jakarta Timur

Menanamkan aqidah yang lurus serta akhlak yang sesuai dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam kepada anak di zaman ini bukan perkara yang gampang! Mengingat banyak sekali pengaruh yang tersebar di masyarakat, yang sumbernya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Pengaruh tersebut didapat dari lingkungan bermain, tontonan yang dilihat, pelajaran yang didapat di lembaga pendidikan umum, dan lain sebagainya.

Sebagai orang tua kita tentu mengharapkan yang terbaik untuk anak, termasuk dalam hal aqidah dan akhlak sebagai bekalnya dalam menjalani kehidupan dunia yang semakin keras sebagaimana yang kita ketahui bersama.

Khusus untuk lingkungan bermain dan tontonan, anak masih bisa kita kontrol agar tidak bergaul dengan lingkungan yang kurang baik. Demikian juga dengan tontonan, bisa kita atur jam menonton serta tayangan yang dinikmatinya.

Tapi di sekolah? Yang notabene tempat pendidikan paling diharapkan untuk mendidik anak anak kita selain di rumah! Apakah sistem pengajaran dan lingkungan antar siswa sudah bisa diandalkan untuk membentuk karakter dan akhlak anak kita?

Pertanyaan ini masih menjadi tanda tanya, melihat kondisi sebagian besar sistem pendidikan umum saat ini lebih banyak berorientasi kepada dunia, bahkan mengesampingkan urusan akhirat dan agama. Belum lagi banyak informasi tentang kebiasaan “Bully” yang sudah menjadi tradisi di tingkat SMP sekalipun, omongan dan bahasa tidak etis yang biasa diucapkan oleh siswa yang terpengaruh lingkungan kurang baik, dan lain sebagainya.

Akhirnya muncul pertanyaan balasan! Apakah sistem pendidikan umum yang ada saat ini sudah bisa menjawab kebutuhan kita akan didikan yang baik? Khususnya bagi kita orang tua muslim, apakah pendidikan umum bisa membentuk aqidah dan akhlak anak menjadi lebih baik dan sesuai dengan tuntunan agama Islam?

Banyak diantara antum pasti menjawab, “BELUM”. Hipotesis ini bukan tanpa alasan, tetapi berdasarkan kenyataan! Demikianlah kondisi pendidikan umum yang pada awalnya sangat diharapkan menjadi wadah pendidikan anak agar menjadi lebih baik, ternyata masih jauh dari harapan.

Dari fakta ini, beberapa pihak sudah mulai mencetuskan solusi untuk menyiasati kondisi pendidikan di negara tercinta Indonesia ini. Beberapa orang tua ada yang lebih memilih untuk menjalankan sistem Home Schooling untuk anaknya, dan sebagian pun lebih memilih untuk menyekolahkan di lembaga pendidikan elit yang bonafit dan terkenal kualitasnya.

Semua upaya tersebut memang wajar untuk diambil oleh orang tua, akan tetapi apakah semua orang tua memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang sama? Mengingat untuk home schooling atau menyekolahkan anak di lembaga pendidikan elit dan unggulan tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Penjelasan diatas adalah sepintas gambaran tentang fenomena dunia pendidikan di Indonesia saat ini. Dan bersumber dari permasalahan pelik tersebut, hadirnya sebuah solusi tentu menjadi titik terang yang diharapkan oleh setiap orang. Oleh karena itulah, Alhamdulillah Yayasan Imam Malik Bandung telah berupaya semaksimal mungkin untuk menawarkan solusi tersebut kepada para orang tua yang mengharapkan anaknya mendapatkan didikan yang didambakan.

Yayasan Abu Fachry menyediakan fasilitas belajar anak tingkat Sekolah Menengah bernama SMP ISLAM AR RAHMAH JAKARTA yang berlokasi di Duren Sawit, tepatnya di Jl. Kecubung 5 Duren Sawit, Jakarta Timur.

Kemana Harus Menyekolahkan Anak?

Kemana Harus Menyekolahkan Anak?

Pertanyaan:

Kebanyakan orang Islam di masa ini bahkan orang yang dianggap konsisten dalam agama memasukkan anak-anak mereka di sekolah negeri yang banyak kemungkarannya, seperti mendengar nyanyian dan musik yang bahkan dijadikan kurikulum. Di samping itu, terkadang pengajarnya tidak shalat, merokok, dan berfatwa dengan menghalalkan apa yang diharamkan Allah, padahal mereka adalah panutan di sekolah tersebut. Jika hal ini dikatakan kepada mereka, spontan mereka menjawab, “Kamu mengharamkan ilmu!”

 

Lalu apa yang harus kita perbuat dengan anak kita, karena sekolah ini kebaikannya lebih banyak dari kejelekannya? Lalu mereka memisalkan dengan sebagian orang  yang berhasil meraih gelar doktor di bidang syariah. Bagaimana bantahan terhadap mereka dan apakah tidak masuk ke sekolah-sekolah ini menyebabkan keburukan?

 

Jawaban:

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fithrah (Islam yang suci), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.”

 

Sekolah-sekolah ini wahai saudara-saudaraku seagama tidaklah melahirkan ulama dan sekali-sekali tidak akan pernah mengeluarkan ulama. Adapun orang yang berhasil dan keluar dari sekolah tersebut adalah orang-orang yang hendaklah bertolak dengan ilmu yang ada pada dirinya kemudian kembali kepada Shahih Bukhari, Shahih Muslim, dan Tafsir Ibnu Katsir, barulah ia memperoleh ilmu.

 

Kami dahulu belajar di Jami’ah Islamiyyah, yang menurut saya paling bagus pada waktu itu; yang lulus hanya dua atau tiga orang dari satu kelas yang mencapai 100, 150, atau 180, kebanyakan mereka tidak bisa mengambil manfaat. Seorang anak yang miskin ilmu jika engkau serahkan kepada pengajar yang fasik, maka ia akan berpendapat bahwa tidak ada seorang pun yang setara dengan sang guru. Jika si guru berkata, “Musik itu halal”, maka ia akan mengatakan yang serupa dengan gurunya itu, karena ia menganggap gurunya adalah orang yang paling alim.

 

Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk bertakwa kepada Allah atas anak-anak muslim dan mendorong mereka untuk belajar agama agar bermanfaat bagi yang lainnya. Nabi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersemangat dalam mendidik genarasi muda, seperti perkataan beliau, “Nak, jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu, jagalah Allah niscaya engkau akan mendapati-Nya di depanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah.”

 

Beliau juga bersabda, “Nak, bacalah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah yang di dekatmu.”

 

Beliau tatkala melihat cucunya, Hasan bin Ali, mengambil kurma sedekah, maka serentak beliau berkata, “Kuh…Kuh… (muntahkan!) karena ia adalah sedekah.” Hendaklah kita meneladani metode salaf (pendahulu) kita dalam mendidik anak-anak muslim.

 

Semoga Allah merahmati Imam Malik, beliau pernah berkata, “Tidak akan baik akhir umat ini, kecuali dengan yang membuat baik generasi awalnya.”

 

Para salaf memulai pendidikan anak mereka dari menghafal Al-Qur’an sampai selesai, kemudian belajar bahasa Arab untuk memantapkan hafalannya, lalu beranjak untuk belajar hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sekarang ini kita jumpai di sebagian negeri muslim ada anak-anak muda yang genius yang jika diberikan waktu untuk menghafal Shahih Bukhari, Shahih Muslim, dan Al-Quran, niscaya mereka akan dapat menghafalnya hanya dalam waktu lima tahun jika semua fasilitas diberikan kepada mereka.

 

Adapun sekolah-sekolah ini tidaklah engkau lihat kecuali beban pelajaran yang banyak bagi siswa, hampir 14 pelajaran, namun mereka tidak bisa memahaminya. Maksud dari keterangan ini, bahwasanya sekolah-sekolah ini adalah musibah yang menimpa kita dari musuh-musuh Islam, karena mengikuti aturan-aturan barat sedangkan kaum muslimin tidak mengerti, hanya menyerahkan anaknya dan tidak mengetahui apa yang dipelajari anaknya.

Yayasan Abu Fachry

Lembaga Pendidikan dan Dakwah Islam yang menaungi Pendidikan Formal (yaitu: SDIT Ar Rahmah Jakarta dan SMP Islam Ar Rahmah Jakarta) dan Non Formal (yaitu: Rumah Qur’an Ibnu Katsir). Berdiri sejak tahun 2010 Masehi atau tahun 1431 Hijriyah berdasarkan SK Menkumhan: AHU.2082.AH.01.04 Tahun 2010

NPSN: 70004751

Terakreditasi
Peringkat “A” Predikat Unggul

SK Penetapan:
060/BAN-PDM/SK/2023

Copyright © 2024 Manajemen TI & PSB Yayasan Abu Fachry